Senin, 20 Mei 2013

Tuhan, malam ini saja :"))

Bangun tidurku selalu terbangun karena bbm singkatmu :))
"Selamat pagi sayang. Ayo bangun solat subuhan"

Sehabis solat, aku melanjutkan tidurku tanpa lupa mengabarimu :))
kamu pun memaklumi kekuranganku, karena jam tidur yang salah...

Matahari sudah muncul menyinari semesta, akupun terbangun karena bbm mu (lagi) :))
"Sayang, udah bangun belum? Ndang bangun ta yang! Ngebo banget pacarku ini"

Dengan logat jawanya dia tetap menjadi laki-laki yang sangat aku cintai saat itu, laki-laki yang sangat memiliki nilai plus plus bagiku... :))

Dengan senyuman aku membacanya, berharap akan selalu seperti ini setiap hariku. Aku senyum manis, senyum bahagia dan senyum kesedihan saat itu... karena dia tak bisa melihat senyumku yang disebabkan olehnya :"))
"Yang, aku berangkat kuliah dulu yaa. Mandi buruan, jgn lupa sarapan. Jgn badung! aku sayang km :* assalamualaikum :)"

Dia sosok laki-laki yang perhatian. Karena perhatiannyalah aku jatuh cinta sedalam-dalamnya dengan dia :))

Dalam 1x24 jam ada waktunya kita saling meninggalkan. Tentu meninggalkan dalam keadaan yang bertanya-tanya. "Sedang apa dia?" tapi kita saling memahami jarak dan sangat menghargai kejujuran. Dia laki-laki yang tidak biasa, ketika orang-orang mengakhiri percakapannya dengan kata 'BYE' tapi dia tidak, dia selalu mengakhiri dengan salam. Aku pun mulai terbiasa dengan hal itu. Walau pernah awalnya aku lupa mengucap salam, lalu dia segera menegurku. 
Jarak antara Jakarta-Surabaya membuat kita saling menyimpan keraguan. Hampir setiap malam selalu ada obrolan absurd antara aku dengan dia. Hanya dengan suara telepon serta bermodalkan skype kita berhubungan. Aku tidak mempermasalahkan, dia pun berusaha meyakinkan aku juga. Sampai akhirnya aku terlena, aku jatuh terlalu dalam dibuatnya. Padahal dia bukan laki-laki yang tampan. Sebuah perasaan yang aneh, ketika aku di Jakarta bisa memiliki laki-laki yang  tampan. Walau bukan yang baik seperti dia. Aku tidak pernah merasa sebahagia itu saat bersama dia.
Apa daya..... sifat atau sikap manusia bisa berubah kapan saja. Sampai akhirnya aku harus siap dengan segala perubahannya. Dia yang aku kenal tak lagi ku kenali, dia yang hangat kepadaku tak lagi hangat melainkan dingin. Ingin aku marah. Tapi itu hanya akan memperburuk suasana. Berusaha tegar adalah cara yang hampir dilakukan semua wanita ketika dia tidak tau harus berbuat apalagi. Mengambil keputusan yang sulit termasuk solusi terpahit saat itu. "Apa kamu masih niat jalani ini sama aku? kenapa kamu diam? kamu takut aku kecewa karena kamu yang memutuskan? iya?!" respon cepat darinya membuat aku sakit, ketika beberapa menit yang lalu ku tanyakan dia sudah makan atau belum, dia membalas 1 jam kemudian. Respon singkat tetapi sangat memperjelas sejuta tanda tanya diotakku mengapa dia berubah "Iya, km bener. aku gak mau buat km kecewa. maafin aku. aku sayang kamu". Yaaaa.... semuanya harus dicukupkan sampai sini. Tidak ada kelanjutan dan penyelesaian yang jelas. Dia katakan tidak ingin membuatku kecewa. Tanpa dia sadari, dia sangat membuat aku kecewa. Kata sayang yang terakhir dia ucapkan seolah sebuah paksaan untuk diucapnya.
Oh Tuhan... malam ini aku kembali mengingatnya. Mengingat beberapa bulan yang lalu aku masih bermandikan senyuman serta kasih sayang darinya. Laki-laki berdarah jawa dan makasar. Dia adalah sosok laki-laki yang mampu membuat aku berfikir positif. Sampai akhirnya dia mulai bermain api pun aku masih berpositif thinking terhadapnya. Betapa patuhnya aku dengan dia. 
Tuhan... Aku masih menyimpan rasa sayang ini untuknya. Masih utuh dan lengkap :"))
Tuhan... Simpan rapat-rapat segala kemungkinan aku bisa tersenyum karenanya lagi :"))
Tuhan... Jikalau tak bisa lagi, biarkan aku bahagia walau tak bersamanya :"))



Tidak ada komentar:

Posting Komentar