Selasa, 30 Juni 2015

Perubahannya :')

Semakin hari sikapnya semakin dingin. Semakin hari senyumnya semakin dingin. Entah kenapa, apapun yang aku lakukan selalu ternilai salah dengannya. Hubungan yang biasanya penuh dengan kehangatan dan kasih sayang kini tak aku rasakan lagi. Semua perlakuan hangatnya tak dia berikan lagi padaku. Dia yang saat ini bersamaku sangat berbeda dengan dia yang aku kenal. Dia yang dulu adalah dia yang enggan membuat aku meneteskan air mata walau sedikit pun. Tapi, semua telah berubah. Kini sosoknya adalah sosok yang menakutkan bagiku. Sosok yang dulu pelindung kini bukanlah pelindung. Sosok penyayang dan manja kini bukanlah sosok penyayang dan manja. Kini mulut manis yang dulu selalu menyapa sopan dan hangat telah sulit aku dapatkan. Kini semua berbeda ketika perkataan kasarnya terucap dengan mudah untukku. Aku hanya bisa diam meng'iyakan' ucapannya. Aku sama sekali tidak mempunyai nyali untuk membantah apalagi melawan. Aku hanya mampu berdoa, semoga Tuhan mengijinkan dia kembali bersamaku dengan seperti semula sikap hangatnya, kalaupun perubahan itu tidak diijinkan aku hanya memohon untuk berikan jalan terbaik, entah berpisah ataupun diberi lagi lebih banyak kesabaran. Aku tau, rencana Tuhan pasti indah. Aamiin :')

Minggu, 28 Juni 2015

Mendalam :')

Kebahagiaan itu bukan ditentukan oleh dia atau mereka. Tapi bahagia itu ada didalam diri kita, hanya kita yang bisa menentukannya. Jangan pernah kamu lukai kepercayaanku selama ini. Karena seberapa pun kuatnya kamu mengobati, kepercayaan itu takkan pernah kembali seperti semula. Sebenarnya Tuhan yang maha Esa sudah memberikan kamu kehidupan bukan karena kamu membutuhkannya, tetapi karena seseorang yang lebih membutuhkan kamu. Apa kamu sudah tau bahwa cinta itu bukan hanya saling mencintai saja, tapi juga untuk saling menjaga perasaan dan harga diri masing-masing kita. Aku bagaikan burung cinta yang selalu saja terlukai oleh serangkaian kata perpisahan darimu. Kata pisah yang selalu kamu ucapkan sesaat setelah kita ada perdebatan. Begitu mudahnya kamu mengucapkan kata-kata itu, begitu sulitnya aku menahan air mata yang semakin deras menetes di pipiku. Masih pantaskah semua ini aku pertahankan lagi? Ketika aku mencintai orang yang sering membuat aku menangis pilu, apakah aku ini terlihat begitu bodoh di kaca mata orang lain? Mungkin di suatu saat nanti, dimana aku sudah tidak bisa lagi menjagamu, tolong simpan baik-baik cerita indah tentang kita saat masih bersama. Dari semua rasa benci yang pernah ada di hatiku, terlalu kecil bila dibanding rasa cintaku kepadamu. Itulah salah satu alasan kenapa aku selalu memaafkan setiap kesalahan yang pernah kamu buat. Aku yakin dan percaya semua ujian adalah sumber dari kebahagiaan, maka jalanilah semua ujian yang diberikan Tuhan, agar terwujudnya sebuah kebahagiaan yang sesungguhnya. Tolong buka mata kamu dan lihat disini, ada hati yang terluka, ini adalah luka karena kepergianmu. Memang aku bukan seorang manusia yang sempurna, tapi di hatiku ada cinta yang begitu sempurna untukmu. Maafkan aku bila harus menyerah dan berhenti sampai disini, aku terlalu lemah untuk kamu sakiti. Terimakasih untuk semua :""")